HeyHo! bagi saya adalah sebuah oase. Ibarat orang yang sudah putus asa,
namun tiba-tiba menemukan kesegaran baru, rasanya seperti merasakan hujan
setelah kemarau berkepanjangan atau seperti ketika anda pas naik motor
siang-siang panas, anda berhenti di suatu tempat yang teduh, atau warung,
sambil minum es yang segar. Rasanya seperti “maknyesss”.. Ya kurang lebih seperti itulah perasaan saya (maaf
kalo agak terlalu lebay hehe..)
Dan jujur, dari dulu banget, saya ingin menginterview mereka, atau kalau
di bahasa’kan dengan santai, ya semacam tanya-tanya iseng tidak penting. Namun akibat
kendala ini itu, akhirnya rencana itu ketunda cukup lama, sampai akhirnya teman
saya mengajak saya untuk berkontribusi di zine personal-nya. Tugasnya adalah menginterview
HeyHo! records. Ya, seperti gayung bersambut dan juga seperti rencana saya
sebelumnya akhirnya saya setuju dengan ajakan dia (walaupun pengerjaannnya
dilakukan pas mendekati deadline-nya hehe..)
Pertanyaan-pertanyaan ini sendiri saya susun kurang dari 10 menit, 1 hari
sebelum deadline..hehe :D
Jadi maaf kalo kurang apa gitu hehe.. terima kasih juga untuk Rusli dan
Mamet yang bersedia meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tidak penting ini dari saya. Selebihnya, enjoy! :)
Q: Tak terasa HeyHo! sudah berjalan 12 rilisan. Tolong
dong jelaskan apa yang membuat kalian membuat HeyHo! ? Bagaimana awal mula HeyHo!
terbentuk? Dan berapa orang yang terlibat didalamnya?
A: Mamet:
“Passion awal membentuk HeyHo! mungkin lebih
tepat kalau Tiok yang menjawabnya ya, tapi karena yg tersisa tinggal saya dan Rusli, jadi saya aja yg jawab,
hehe..”
(Sepertinya) keinginan untuk
membentuk HeyHo! berawal dari ketertarikan Tiok akan kultur Indiepop itu
sendiri. D.I.Y things, warm
relationship, etc etc, (atau mungkin juga karena dia kena "di
setanin" sama Rusli, haha). Sekitar taun 2009 saya baru saja lulus kuliah
dan belum bekerja, jadinya saya sering main ke rumah dia. Ngerokok- ngerokok
dan ngopi aja dari siang sampe sore. Tiok juga saat itu (sampai sekarang sih)
sedang cuti kuliahnya. Wacana tuk membentuk label pun tercetus dari mulutnya.
Awalnya saya kurang tertarik sih, dan hanya menganggapnya Yaaahh angin
lalu aja deh. Tapi ternyata dia kali ini serius, 2 harian lah kira-kira kita
nyari nama untuk proyekan label ini. Mulai dari Big Cheese Records, Eatcheese Records, namun ternyata ga jadi dipilih semua,
dan pilihan jatuh ke HeyHo! Records. Nama itu diambil dari plesetan quotes dari
film Jerry Maguire, "you had me at hello" tapi "hello" nya diganti
jadi "heyho". Mentok banget yak, haha emang sih. Tapi yauda lah, nama
cuman nama, yg penting kan movementnya, hehehehe… Setelah itu dibulan Oktober
2009, dipilihlah Beach Weds sebagai rilisan pertama, dan berlanjut hingga saat
ini sampai 12 rilisan.
Orang yg terlibat di HeyHo, awalnya sudah pasti Tiok dan saya, dan kapan gitu
saya lupa, Rusli kita ajak untuk join, dan sekitar akhir taun 2011 kalau gak
salah, Tiok memutuskan untuk keluar dari HeyHo, dan akhirnya kita tinggal
berdua, saya dan Rusli. Tapi untuk keseluruhannya, HeyHo itu banyak banget
dibantu sama kawan-kawan yg ada disekitar kita.. Jadi, menurut saya pribadi HeyHo
itu menjadi lebih kayak seperti keluarga atau tongkrongan ketimbang sebuah
record label. Begitulah kurang lebih cerita asal-muasal HeyHo! berasal.. :D
Q: Apa sih yg
kalian lihat dari sebuah band yang ingin kalian rilis?
A: Mamet:
Kalau saya pribadi, yg pasti
selain materinya, tentu adalah chemistry, jelek ya kata “chemistry”, haha. tapi
mau gimana lagi, emang susah diungkapin, kalau memang itu band udah cocok,
dihati pasti tingkat excite nya bakal beda..
Rusli:
Selain udah sreg lahir bathin,
biasanya band yang kita rilis adalah mereka yang cenderung masuk dalam kategori
“obscure” dalam artian memang “perlu” diangkat ke publik.
Q: Kesulitan apa yg kalian hadapi dlm memanage label kecil
seperti HeyHo! ketika melihat situasi kondisi skrg?
A: Mamet:
MONEY!
Rusli:
We're just too lazy, sexy and
cute-not-grumpy!
Q: Konon katanya (gogon=gosip underground hehe ;p), ada
sebuah band yg udah lumayan established mau menawarkan demo mereka ke kalian
supaya bisa dirilis oleh kalian? Bagaimana tuh perasaaannya? Hehehe :D
A: Mamat:
Nah perasaanya adalah kita nya
gak pede, karena takut mereka berekspektasi terlalu muluk, hehe.
Rusli:
Kerennya sih “I wasn’t blown
away” udah gitu ditambah poin si Mamet diatas.
Q: Dari rata-rata artwork kalian, saya menangkap atau melihat
banyak menampilkan sketsa atau gambar dari seorang cewek/perempuan. Apakah ada pesan
tersendiri dari pemilihan gambar artwork tersebut? Isu feminisme mungkin?
A: Rusli:
Sebenernya ini justru bertolak
belakang dari roots Indiepop yang kami tahu, tapi tujuan kami memilih gambar
perempuan untuk artwork semata-mata hanya karena kekaguman yang berlebihan. Dan
tidak ada isu apapun disini.
Q: Seberapa penting internet bagi label ini?
A: Rusli:
Penting gak penting sih, tapi
gak kebayang juga kalo kami hidup di jaman pra-internet . Pasti lebih nelangsa
dan lebih sulit untuk menjalin relationship kepada kerabat dan kawan-kawan.
Jadi berbahagialah kita ada di jaman internet (dalam hal ini).
Q: Berapa banyak sih jumlah rata-rata
kuantitas cd di setiap rilisan?
A: Mamet:
Awalnya untuk single kita
rilis kuantitas 35-50. tapi dibeberapa rilisan single terakhir sudah nambah
jadi 100pcs, hehe.
Rusli:
Semoga kalau nanti rilis full
album bisa 1000 pcs atau bahkan lebih!
Q: Boyfriend’s Dead, Skittle Alley, dan Smilelove adalah
band-band dari luar. Bagaimana awal mula kalian bisa mengajak mereka untuk merilis di label
kalian?
A: Mamet:
Awalnya yg pasti kita sudah
suka sama materi mereka sebelum HeyHo terbentuk, lalu kita coba contact via
email, kalau mereka tertarik, yasudah, tinggal diproduksi. Yang pasti cara
approaching nya agak-agak sama kayak deketin cewe lah. hehe.. dari hati turun
ke facebook :p (emoticon melet)
Q: Saya ingin tahu, rilisan heyho! favorit kalian apa sih?
Kenapa?
A: Mamet:
Humsikk - sun is fun. mentah
dari segala arah, baik materi atau sleeve packagingnya.
Rusli:
The
Wellington – A Thousand Yards, kayak lagi tiduran gak pake apa-apa tapi disamping
ada cewek telanjang dada.
Q: Terakhir, sebutkan 3 album yg mengubah hidup kalian?
A: Mamet:
Beat Happening – Dreamy,
Daniel Johnston - Yip/Jump Music dan The Modern Lovers - The Modern Lovers
Rusli:
FELT - The Strange Idols
Pattern And Other Short Stories, McCarthy - The Enraged Will Inherit the Earth
dan Blossom Diary – Selftitled.
Q: Thank
you HeyHo! Tabik!
A: Rusli
& Mamet:
Kamsahamnida~
Zine personal
yang saya maksud adalah halimun zine, yang dibuat sangat baik oleh teman saya,
Anitha Silvia. Yang sudah memasuki edisi yang ke-13. Dan untuk edisi yang ke-13
ini bisa diunduh disini.