Rabu, 23 Mei 2012

HeyHo! Records Interview

HeyHo! bagi saya adalah sebuah oase. Ibarat orang yang sudah putus asa, namun tiba-tiba menemukan kesegaran baru, rasanya seperti merasakan hujan setelah kemarau berkepanjangan atau seperti ketika anda pas naik motor siang-siang panas, anda berhenti di suatu tempat yang teduh, atau warung, sambil minum es yang segar. Rasanya seperti “maknyesss”.. Ya kurang lebih seperti itulah perasaan saya (maaf kalo agak terlalu lebay hehe..)

Dan jujur, dari dulu banget, saya ingin menginterview mereka, atau kalau di bahasa’kan dengan santai, ya semacam tanya-tanya iseng tidak penting. Namun akibat kendala ini itu, akhirnya rencana itu ketunda cukup lama, sampai akhirnya teman saya mengajak saya untuk berkontribusi di zine personal-nya. Tugasnya adalah menginterview HeyHo! records. Ya, seperti gayung bersambut dan juga seperti rencana saya sebelumnya akhirnya saya setuju dengan ajakan dia (walaupun pengerjaannnya dilakukan pas mendekati deadline-nya hehe..)

Pertanyaan-pertanyaan ini sendiri saya susun kurang dari 10 menit, 1 hari sebelum deadline..hehe :D
Jadi maaf kalo kurang apa gitu hehe.. terima kasih juga untuk Rusli dan Mamet yang bersedia meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tidak penting ini dari saya. Selebihnya, enjoy! :)

Q:        Tak terasa HeyHo!  sudah berjalan 12 rilisan. Tolong dong jelaskan apa yang membuat kalian membuat HeyHo! ? Bagaimana awal mula HeyHo! terbentuk? Dan berapa orang yang terlibat didalamnya?

A:        Mamet:
“Passion awal membentuk HeyHo! mungkin lebih tepat kalau Tiok yang menjawabnya ya, tapi karena yg tersisa tinggal saya dan Rusli, jadi saya aja yg jawab, hehe..”

(Sepertinya) keinginan untuk membentuk HeyHo! berawal dari ketertarikan Tiok akan kultur Indiepop itu sendiri. D.I.Y things, warm relationship, etc etc, (atau mungkin juga karena dia kena "di setanin" sama Rusli, haha). Sekitar taun 2009 saya baru saja lulus kuliah dan belum bekerja, jadinya saya sering main ke rumah dia. Ngerokok- ngerokok dan ngopi aja dari siang sampe sore. Tiok juga saat itu (sampai sekarang sih) sedang cuti kuliahnya. Wacana tuk membentuk label pun tercetus dari mulutnya. Awalnya saya kurang tertarik sih, dan hanya menganggapnya  Yaaahh angin lalu aja deh. Tapi ternyata dia kali ini serius, 2 harian lah kira-kira kita nyari nama untuk proyekan label ini. Mulai dari Big Cheese Records, Eatcheese Records, namun ternyata ga jadi dipilih semua, dan pilihan jatuh ke HeyHo! Records. Nama itu diambil dari plesetan quotes dari film Jerry Maguire, "you had me at hello" tapi "hello" nya diganti jadi "heyho". Mentok banget yak, haha emang sih. Tapi yauda lah, nama cuman nama, yg penting kan movementnya, hehehehe… Setelah itu dibulan Oktober 2009, dipilihlah Beach Weds sebagai rilisan pertama, dan berlanjut hingga saat ini sampai 12 rilisan.

Orang yg terlibat di HeyHo, awalnya sudah pasti Tiok dan saya, dan kapan gitu saya lupa, Rusli kita ajak untuk join, dan sekitar akhir taun 2011 kalau gak salah, Tiok memutuskan untuk keluar dari HeyHo, dan akhirnya kita tinggal berdua, saya dan Rusli. Tapi untuk keseluruhannya, HeyHo itu banyak banget dibantu sama kawan-kawan yg ada disekitar kita.. Jadi, menurut saya pribadi HeyHo itu menjadi lebih kayak seperti keluarga atau tongkrongan ketimbang sebuah record label. Begitulah kurang lebih cerita asal-muasal HeyHo! berasal.. :D

Q:        Apa sih yg kalian lihat dari sebuah band yang ingin kalian rilis?

A:        Mamet:
Kalau saya pribadi, yg pasti selain materinya, tentu adalah chemistry, jelek ya kata “chemistry”, haha. tapi mau gimana lagi, emang susah diungkapin, kalau memang itu band udah cocok, dihati pasti tingkat excite nya bakal beda..
Rusli:
Selain udah sreg lahir bathin, biasanya band yang kita rilis adalah mereka yang cenderung masuk dalam kategori “obscure” dalam artian memang “perlu” diangkat ke publik.

Q:        Kesulitan apa yg kalian hadapi dlm memanage label kecil seperti HeyHo! ketika melihat situasi kondisi skrg?

A:        Mamet:
MONEY! 
Rusli:
We're just too lazy, sexy and cute-not-grumpy! 

Q:        Konon katanya (gogon=gosip underground hehe ;p), ada sebuah band yg udah lumayan established mau menawarkan demo mereka ke kalian supaya bisa dirilis oleh kalian? Bagaimana tuh perasaaannya? Hehehe :D

A:        Mamat:
Nah perasaanya adalah kita nya gak pede, karena takut mereka berekspektasi terlalu muluk, hehe.
Rusli:
Kerennya sih “I wasn’t blown away” udah gitu ditambah poin si Mamet diatas.

Q:        Dari rata-rata artwork kalian, saya menangkap atau melihat banyak menampilkan sketsa atau gambar dari seorang cewek/perempuan. Apakah ada pesan tersendiri dari pemilihan gambar artwork tersebut? Isu feminisme mungkin?

A:        Rusli:
Sebenernya ini justru bertolak belakang dari roots Indiepop yang kami tahu, tapi tujuan kami memilih gambar perempuan untuk artwork semata-mata hanya karena kekaguman yang berlebihan. Dan tidak ada isu apapun disini.

Q:        Seberapa penting internet bagi label ini?

A:        Rusli:
Penting gak penting sih, tapi gak kebayang juga kalo kami hidup di jaman pra-internet . Pasti lebih nelangsa dan lebih sulit untuk menjalin relationship kepada kerabat dan kawan-kawan. Jadi berbahagialah kita ada di jaman internet (dalam hal ini).

Q:        Berapa banyak sih jumlah rata-rata kuantitas cd di setiap rilisan?

A:        Mamet:
            Awalnya untuk single kita rilis kuantitas 35-50. tapi dibeberapa rilisan single terakhir sudah nambah jadi 100pcs, hehe.
Rusli:
Semoga kalau nanti rilis full album bisa 1000 pcs atau bahkan lebih! 

Q:        Boyfriend’s Dead, Skittle Alley, dan Smilelove adalah band-band dari luar. Bagaimana awal mula kalian bisa mengajak mereka untuk merilis di label kalian?

A:        Mamet:
Awalnya yg pasti kita sudah suka sama materi mereka sebelum HeyHo terbentuk, lalu kita coba contact via email, kalau mereka tertarik, yasudah, tinggal diproduksi. Yang pasti cara approaching nya agak-agak sama kayak deketin cewe lah. hehe.. dari hati turun ke facebook :p (emoticon melet)

Q:        Saya ingin tahu, rilisan heyho! favorit kalian apa sih? Kenapa?

A:        Mamet:
Humsikk - sun is fun. mentah dari segala arah, baik materi atau sleeve packagingnya.
            Rusli:
The Wellington – A Thousand Yards, kayak lagi tiduran gak pake apa-apa tapi disamping ada cewek telanjang dada.

Q:        Terakhir, sebutkan 3 album yg mengubah hidup kalian?

A:        Mamet:
Beat Happening – Dreamy, Daniel Johnston - Yip/Jump Music dan The Modern Lovers - The Modern Lovers
            Rusli:
FELT - The Strange Idols Pattern And Other Short Stories, McCarthy - The Enraged Will Inherit the Earth dan Blossom Diary – Selftitled.

Q:        Thank you HeyHo! Tabik!

A:        Rusli & Mamet:
Kamsahamnida~


Zine personal yang saya maksud adalah halimun zine, yang dibuat sangat baik oleh teman saya, Anitha Silvia. Yang sudah memasuki edisi yang ke-13. Dan untuk edisi yang ke-13 ini bisa diunduh disini.
Juga kunjungi blog dia di  http://makantinta.blogspot.com/

Jumat, 23 Maret 2012

The Wellington - Someone Knock on My Door (Demo Version)


Entah mengapa saya selalu antusias ketika mendengar nama The Wellington, sejak melihat video gigs bedroom mereka bertajuk still i wonder beberapa waktu lalu itu. Dan lebih brengseknya, pas mereka mengeluarkan sebuah EP dibawah naungan Heyho! Records, lagu-lagu mereka seolah berputar-putar dan mengendap bagaikan virus yang tidak mau pergi lagi dari otak dan telinga saya. Aduh!

Dan barusan saja, ketika salah satu personelnya memposting di salah satu situs social networking, sebuah materi baru yang masih demo untuk preview. Tanpa pikir panjang saya segera mengunduhnya, dan whooaaaa.. tak tau mengapa serasa lagu ini menciptakan nostalgia-nostalgia tersendiri bagi saya, aduh maaf saya terkadang terlalu berlebihan dan norak jika tidak bisa menggambarkan sesuatu yang menarik.

Dan kabar bagusnya lagi, materi lagu ini kabarnya akan hadir dalam rilisan split bersama satu kompatriot mereka, sharesprings. wwowww can't hardly wait!!

Enjoy!

The Wellington - Someone Knock on My Door (Demo Version)

Minggu, 08 Januari 2012

Annemarie - A Pinata Full of Surprise


Di awal kemunculannya, ketika myspace menjadi raja, band ini saya sempat kira adalah band luar. Ya, perkenalan pertama saya dengan musik mereka diawali dengan "Apple (Suicide On Your Stereo Set)". Musik pop ringan berlatar twee, clean guitar, duet vokal cewek dan cowok, yang saya duga mereka mengambil inspirasi dari musik-musik twee Swedia, semacam The Shermans, Red Sleeping Beauty dan beberapa kompatriotnya. Dan hebatnya, EP pertama mereka justru dirilis minor label dari Swedia, Music is my Girlfriend. Tanah leluhur dari band-band pop canggih, semacam The Cardigans, Club 8, Acid House Kings, Red Sleeping Beauty, dll.

Dan, di tahun 2011 kemarin mereka merilis sebuah EP lagi dibawah naungan Bah! Records (bersama Heyho!, bagi saya, mereka adalah jelmaan yang pas apa itu arti DIY di scene pop lokal ini).

EP ini masih dengan ciri khas Annemarie sebelumnya, yang selalu terdengar cute, manis, dan selalu riang. Twee pop segar bagi saya. 4 lagu plus 1 lagu hidden track (Anda mungkin akan terkejut dengan hidden track ini!). Dan "We Do" merupakan track yang paling saya suka di EP ini. Bukan apa-apa, karena demo lagu ini sempat menjadi playlist saya beberapa waktu yang lalu. Ooh, dan ternyata sound-nya terdengar beda dari versi demo-nya. Lebih terdengar, hmmm.. semarak. Mungkin itu gambaran yang pas (maaf, terkadang saya seperti kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan sesuatu hehe).

Dan, satu lagi, kejutan itu ada di hidden track EP ini. Ya, mereka mengcover sebuah lagu dari band pop melankolis Trembling Blue Star, yang merupakan lagu favorit saya dari band tersebut, Letter Never Sent! Speechless! Jujur, kali ini saya sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, ini sangat subyektif sekali. Saya ga tau bagaimana reaksi yang didapat Bobby Wratten jika mendengar lagu ini. Duh!

5 lagu pop manis. Cover album yang cantik. Packaging yang keren dan juga kreatif. Inilah seharusnya DIY itu. Sudah, saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Coba segera kontak mereka untuk mendapatkan Cd-nya. Karena mereka merilis hanya 75 buah saja.

5/5

Bah! Records
Annemarie