Selasa, 15 November 2011

random sampling

"i don't mean to make you sad, coz i don't want to see you cry
the rain always had an answer (blossom diary)

"coz we're here one minute, the next we're dead
so love me and leave me, but try not to need me..enough said!"  
i want you, but i don't need you (momus)

"i guess i’m kind of shy but i’ll give anything a try
boys don't matter (blueboy)

"i don't want to be on the loser side, i want the strong one to be me
the end of the affair (club 8)

"if i'd be your psychologist, who would be the psychologists psychologist?
psychogirl (jens lekman)

"and if there was a sequel, would you love me as an equal?
would you love me till i'm dead..or is there someone else instead?
is it wicked not to care (belle & sebastian)

Sabtu, 12 November 2011

White Shoes & The Couples Company - Kisah Dari Selatan Jakarta


Adalah sebuah lagu dari White Shoes & The Couples Company (WSATCC) yang diambil dari album yang bertajuk "Album Vakansi". Salah satu lagu yang paling bagus menurut saya yang pernah dibawakan oleh mereka. Walaupun anehnya, ini bukan ciptaan dari personel mereka, melainkan ciptaan dari Oomleo (Goodnight Electric).

Lirik yang terdengar agak absurd (ciri khas Oomleo) dan musik yang berbau jazz era 60an. Aah susah saya mendeskripsikan dahsyatnya lagu ini. Saya rasa seharusnya beginilah musik pop indonesia itu.

Entah sudah berapa kali saya memutar lagu ini, terasa tidak ada bosan saya untuk mendengarkannya. Saya membayangkan, andai album ini dirilis dalam bentuk cakram 12", pasti bakalan lebih dahsyat lagi soundnya. Aah.. semoga!

Rabu, 02 November 2011

tamankota


Apa yang anda bayangkan ketika mendengar tamankota? Sebuah taman yang berada di tengah-tengah kota? Atau anda membayangkan sebuah propaganda mengenai global warming? Bukan, bukan itu yang mau saya tulis disini. tamankota adalah sebuah band indiepop asal Bandung, Jawa Barat yang beranggotakan 4 orang, Ebbie Hendarsyah (vocal), Rega Zulhan Vocalian (drum), Jamil Nur Ikhsan (Gitar), dan Handy Rai Pamungkas (bass) yang mengaku mendapat pengaruh dari Madchester Scene, The Stone Roses, dan juga Sarah Records. Berawal dari sebuah pertemanan mereka sepakat untuk membentuk band yang akhirnya dinamakan tamankota ini.

Jujur, awalnya saya termasuk orang yang memandang sebelah mata ketika mengetahui nama band ini. Bukan apa-apa, saya mengira, "wah ini pasti seperti KW dari bangkutaman", begitu pikir saya. Tetapi, oh tetapi..dugaan saya ternyata salah! "Sometimes" seperti menampar saya, bahwa dugaan-dugaan saya sebelumnya itu salah besar! Ya, sebuah lagu berjudul "sometimes" yang rencananya mau dirilis dalam waktu dekat oleh Shiny Happy Records mengubah pikiran-pikiran saya itu. Dari intro yang terdengar catchy, petikan gitar clean dan jangly, dan gaya vokal yang terdengar sangat santai cara menyanyikannya. Seperti perpaduan yang menarik antara The Stone Roses, Blueboy, Majestic dan Days. Coba bayangkan anda piknik di sebuah taman, dengan ditemani secangkir kopi atau teh dan roti berselai, dengan cuaca yang sedikit mendung atau sedikit cerah (mungkin cerah berawan lebih tepatnya ya..hehe..) sambil bermalas-malasan tentunya. Betapa lagu ini begitu melengkapi nuansa yang terlihat sangat mengasyikkan itu.

Sebelum anda jadi penasaran, lebih baik dengarkan saja langsung lagunya dibawah ini. Jika anda menyukai sound-sound madchester ala The Stone Roses, Sarah Records, dan beberapa nama band yang sempat saya sebut diatas, tentunya anda akan setuju dengan pendapat saya. Enjoy!

ps: foto saya ambil di pages facebook mereka :p 

tamankota

Taman Kota - sometimes-MIX by shinyhappyrecs

Rabu, 26 Oktober 2011

HeyHo! Records Leisure Party

Beberapa footage yang saya ambil di youtube (ya Tuhan, terima kasih atas penemuan hebat bernama internet). Ketika jarak dan waktu menjadi halangan, mungkin perlu pintu kemana saja Doraemon untuk melakukannya. Sial. But hey! enjoy, ini ada teknologi bernama Youtube! Walaupun kurang terasa afdol sih kalo belum dateng dan merasakannya langsung.
HeyHo! Records Leisure Party 22 Oktober 2011 Jakarta Indonesia.

Humsikk - Teenage Sound (live)


Humsikk - Run in Sun (Feat. Ucji) (Live)


Humsikk - She (Live)


Humsikk - Sunshine OK (Live)


The Wellington - A Thousand Yards (Live)


The Wellington - Ocean (Live)


The Wellington - Lost in Cairo (Live)


The Wellington - Someone Knock On My Door (Live)


Sharesprings - When You Smile It (Live)

Selasa, 20 September 2011

I Can't Stop Thinking About You ( templecloud #4 )


01 - The Crystals - Then He Kissed Me
02 - The Shangri-Las - Wishing Well
03 - The Pebbles - We Love The Beatles
04 - Robin Ward - Wonderful Summer
05 - Samantha Jones - I Deserve It
06 - Linda Kaye - I Can't Stop Thinking About You
07 - The Ronettes - I Wonder
08 - Nancy Sinatra - The Shadow of Your Smile
09 - Track - Cry to Me
10 - The Shirelles - Will You Still Love Me Tomorrow ?
11 - Veronica - Why Don't They Let Us Fall In Love
12 - The Godzillas - Pass The Hatchet
13 - Darlene Love - (Today I Met) The Boy I'm Gonna Marry
14 - Claudine Longet - Think of Rain
15 - Alison Wonder - Once More With Feeling
16 - Free Design - When Love Is Young
 
Awalnya adalah sebuah kebetulan ketika beberapa minggu yang lalu, saya sedang ngobrol via dunia maya dengan seorang teman lama yang kebetulan memiliki kesukaan yang sama di dunia musik (dibaca saja : mengoleksi kepingan cakram padat berbentuk 7", 10" dan 12" atau biasa populer dipanggil piringan hitam, plat atau vynil). Nah dia cerita, mendapat sebuah plat berharga dengan harga yang sangaatt murah (dengan penekanan tambahan "sangat") di Jalan Surabaya, Jakarta, sebuah surga bagi pecinta plat atau vynil tentunya. Dia mendapatkan sebuah plat dari Robin Ward bertajuk Wonderful Summer.
Penasaran, kemudian saya googling, dan bang! voila! Ya Tuhan, ini apa-apaan nih?? Saya rasa rekaman ini masterpiece yang tersembunyi di era-era awal 60'an. Robin Ward seperti sesosok malaikat yang asyik dengan dunianya sendiri, dan memang namanya bisa dikatakan kurang terdengar gaungnya apalagi album ini, coba anda cek di allmusic.com atau discogs.com, informasinya sungguh minim sekali. Tapi saya yakin, bagi anda pecinta 60's girl group, sunshine pop, atau bahkan dream pop, saya yakin pasti anda jatuh cinta pada musik dari perempuan ini.

Dan kemudian saya menyadari, saya juga memiliki koleksi wahana digital berwujud mp3 tentang 60's girl group dan sunshine pop yang cukup lumayan di hard disk laptop saya. Kemudian saya bikin list sederhana berisi 16 track ini, yang kemudian dengan susah payah saya meng-unggah-nya ke internet. Dan, ya, inilah hasilnya.. sebuah mixtape ke-4 dari blog saya ini. Semoga anda menikmatinya begitupun juga saya menikmatinya. Enjoy!

I Can't Stop Thinking About You (templecloud #4)

Rabu, 20 Juli 2011

Gestalt - If You Need Someone (The Field Mice cover)



Salah satu lagu The Field Mice yang paling saya sukai. If you need someone, sebuah lagu yang sebetulnya kadar kegombalannya sangat terasa. Bobby Wratten memang salah satu seorang lirikus POP! jenius di muka bumi ini. Seperti mewakili cowok-cowok manis yang tidak bisa mengungkapkan isi hatinya melalui bahasa verbal.

Dan video ini seperti menampar saya kembali betapa parah kerennya lagu ini, seperti beberapa waktu yang lalu sempat menjadi playlist rutin di winamp saya. Gestalt adalah one man show dari seseorang bernama Tyo (sometimes always, mellon yellow, dan akhir-akhir ini juga membantu di sharesprings). Sebut saja iseng-iseng atau apalah. Yang pasti lagu ini dicover dengan keren oleh Gestalt !

If you need someone to hold you
when you are afraid, I'll hold you

If you need someone to make you happy
when you're sad, I'll try to

If you need someone to tell you
everything is gonna be all right
I can do that I can do that

... la la la la

Minggu, 03 Juli 2011

Blossom Diary - She'll Never Come Home



jangly. sarah. twee. guitar pop. clean guitar. sadness. happiness. indonesia. underrated. best kept secret. blossom diary. perfect pop!

saya jatuh cinta sangat pada band ini.

Sabtu, 28 Mei 2011

Blossom Diary - About The Poor Boy EP



Sebuah EP yang terlupa dari band lokal yang paling saya kagumi keberadaannya. Tanpa mengenal band ini, saya mungkin tidak akan mengenal dan juga (bahkan) tidak akan menggilai records label underrated yang legendaris, Sarah Records.

Sejak mengenal mereka dari kaset bertajuk self title yang bergambar hamparan ilalang itu, yang saya beli secara tidak sengaja di tahun 2003. Saya langsung jatuh hati seketika pada musik mereka. Walaupun ada teman saya yang menganggap itu album yang buruk. Vokal fals dan musik yang terdengar out of tune. Aah persetan pikir saya, yang penting saya menikmati, dan urusan beres. Karena kuping tidak bisa dibohongi. Saya terlanjur jatuh hati pada musik mereka disaat pertama kali mendengarkannya.

Dan lagi-lagi karena internet, beberapa waktu yang lalu saya berhasil mendapatkan cd EP mereka ini. Tentu saja jangan ditanya ekspresi saya dikala mendapatkannya. Jika norak adalah kata yang pas untuk menggambarkannya, saya dengan senang hati akan menerimanya. hehe.. :)

EP ini berisi 3 lagu yang terdengar jauh berbeda soundnya dibanding album pertama mereka. Jika di album pertama terdengar polos, maka di EP ini mereka terdengar agak sedikit keras dan bertenaga walaupun masih dalam ranah indiepop. Itu sangat terasa bila Anda mendengarkan track 1 yang berjudul sama dengan judul EP-nya "About The Poor Boy". Begitupun juga pada track nomor 2 yang berjudul "Four of Us" yang terdengar agak shoegaze dan dreamy. Dan ini adalah lagu yang paling saya suka di EP ini.

Track ke-3 atau yang terakhir, merupakan re-interpretasi ulang dari kelompok yang menamakan diri mereka Tomorrow People Ensemble, seperti versi remix dari mereka. Yang terdengar seperti gabungan jazz, free-improv, elektronik dan juga dream pop. Sangat terdengar jauh sound yang dihasilkan dari lagu aslinya, tapi tetap terdengar keren menurut saya.

Saya rasa EP ini patut Anda cari keberadaannya bagi Anda yang suka Blossom Diary. Karena EP ini adalah EP terakhir yang mereka rilis sampai akhirnya mereka hilang entah kemana. Sangat direkomendasikan bagi pecinta rilisan POP! lokal.

3/3

Minggu, 01 Mei 2011

The Wellington - A Thousand Yards



Whooa ternyata cukup lumayan juga saya tidak menulis di blog saya ini. Bukan, bukan karena saya kehilangan passion untuk menulis, tetapi karena memang saya seperti kehilangan atau tidak memiliki ide (lebih tepatnya) untuk apa yang mau saya tulis. Dan ajaibnya, setelah mendengar rekaman ini, saya seperti tergerak untuk melakukan suatu, ya semacam menulis review kecil-kecilan.

Semenjak melihat video mereka yang sempat saya posting disini, saya menjadi salah satu fans mereka. Musik yang mereka mainkan terasa tulus dan melodi-melodi yang dimainkan mereka seperti tidak bisa lepas dari kepala saya, jujur, saya tidak berlebihan disini.

Rekaman ini dibuka dengan "A Thousand Yards" (di video mereka sebelumnya tertulis dengan judul "A Thousand Dreams") yang menampilkan ketukan drum (atau drum pad dari keyboard?) yang disahut dengan dentingan clean guitar ala The Ocean Blue, plus gaya vokal mengawang. Ahh sebuah lagu pembuka yang cukup bagus, dan 4:29 menit terasa singkat bagi saya.

Kemudian "Ocean" yang dari intronya mengingatkan saya pada The Airfields, dan ketika sudah masuk pada bagian lagu, ingatan saya justru berubah pada Moscow Olympics yang sedang bercumbu dengan Secret Shine. Walaupun aromanya ga terlalu kuat, tapi justru itu letak kehebatan meraka. Masing-masing bumbu dari band-band yang saya sebut tadi dicampur sedemikian rupa dengan improvisasi yang dimainkan sendiri, maka jadilah tercipta masakan baru yang bernama The Wellington. Dan masakan itu mempunyai karakter yang kuat.

Andai 2 lagu di cd ini direkam dengan teknologi yang sedikit bagus. Bisa jadi atmosfernya bakalan kerasa kuat. Tapi peduli setan, 2 lagu keren dan artwork yang menawan hati saya rasa sudah cukup untuk menikmati musik mereka.

Well, this is The Wellington!

2/2

http://heyho-records.tumblr.com
http://www.myspace.com/membiru

Rabu, 23 Maret 2011

Sunday, Lazy Sunday ( templecloud #3 )


01. The Wake - Major John
02. The Lucksmiths - Falling Off of My Feet Again
03. Rita Calypso - Girl Without A Boy
04. Aberdeen - How Deep is Your Love?
05. Milky - Travel With A Donkey
06. Brighter - Airhead
07. Brideshead - Shampoo Bubble
08. The Softies - You And Only You
09. The Cherry Orchard - We Could Fall In Love
10. Silver Screen - Don't Believe A Word
11. Monterey - Motorway
12. The Crooner - Over The Rainbow
13. The Shapiros - Will You Still Love Me Tomorrow?
14. The Hit Parade - In Gunnersbury Park
15. The Siddeleys - My Favourite Wet Wednesday Afternoon
16. The Field Mice - Let's Kiss And Make Up

Hari minggu memang selalu menyenangkan, walaupun memang selalu datang terlambat (kata om Robert Smith begitu..hehe..). Memang hari minggu seperti sebuah hari peralihan, dari hingar bingar cerianya sabtu menuju hiruk pikuk sibuknya senin. Ahh.. itulah mengapa ada ungkapan "I don't like monday".

Oke, mixtape ini sendiri, seperti judulnya, saya buat di hari minggu kemarin persis pas tulisan ini saya buat di hari kamis sekarang. Ga ada sesuatu yang spesial di hari minggu kemarin memang, karena seperti hari-hari minggu biasanya, saya memang sengaja pakai untuk bermalas-malasan. Ketika Pioneer PL-12 sudah terlihat lelah memainkan nada-nada dari Kompilasi Fountain Island, Wild Nothing, Jens Lekman dan Cocteau Twins, dengan segera saya menyalakan laptop kesayangan saya untuk sekedar mampir sejenak di dunia maya, sampai kemudian saya membikin list lagu dari player sejuta umat Winamp, dan terbesit niatan untuk membuat mixtape #3 untuk blog saya ini.

Tidak ada tema di mixtape ini. Ya, ini seperti lagu-lagu yang ingin saya dengar pada saat itu, atau mungkin kalo agak sedikit berlebihan, beberapa lagu yang saya pilih memang agak-agak sesuai dengan isi hati saya akhir-akhir ini. Seperti curahan hati yang diungkapkan lewat sebuah mixtape..haha.

Ada 16 lagu di mixtape ini, dengan nama-nama yang terdengar familiar disini, dari The Wake, Brighter, The Lucksmiths, Aberdeen, The Softies, The Field Mice, dan lain-lain. Dan ada juga 2 lagu cover version, The Shapiros yang membawakan lagu ulang The Shirelles, Will You Still Love Me Tomorrow? Dan juga Aberdeen yang membawakan ulang lagu dari Bee Gees, How Deep is Your Love?
Enjoy!

Sunday, Lazy Sunday ( templecloud #3 )

Rabu, 16 Maret 2011

I Can't Make Love to You Anymore (A Split Tape To FELT)



Beberapa hari yang lalu saya mendapat sebuah pesan via facebook dari Tyo (one man show dibalik Sometimes Always), mengabarkan dia baru saja membuat sebuah single atau lebih tepatnya sebuah split tape bersama Humming Kitten (a noise-pop/lo-fi dari singapura). Jujur, yang membuat saya terkejut adalah kedua band tersebut membawakan interpretasi ulang dari lagu-lagu Felt. Mereka menyebutnya "Tape to FELT". Cuma sayangnya hanya ada 2 track disini. Padahal saya berharap lebih. :)

Oke, track pertama diisi oleh Humming Kitten dengan "I Can't Make Love to You Anymore". Dengan vokal yang mengawang-awang plus beberapa melodi yang terdengar seperti gabungan the Jesus and Mary Chain, MBV, dan the Field Mice tapi dengan sentuhan minimalis, yang membuat kata-kata "I Can't Make Love to You Anymore.. I Can't Make Love to You Anymore.." sulit hilang dari kepala. Seperti menghantui, lebih tepatnya.

Track kedua, dan terakhir. Diisi oleh Sometimes Always, dengan lagu yang berjudul "Ballad Of The Band". Twee minimalis saya menyebutnya. Seperti perpaduan yang manis antara Apple Orchard, Eisenhower, dan Sweet Williams. Seperti sedikit "keluar" dari jalur Sometimes Always yang sebelumnya saya dengar. Lebih terdengar sedikit ceria dibanding lagu-lagu yang Tyo buat bersama Sometimes Always sebelumnya. Mungkin ini terkait suasana hati penulis/pembuat musiknya. Mungkin? hehe.. :)

A split tape. FELT. 2 track. Humming Kitten dan Sometimes Always. Beberapa band yang saya sebut diatas. Jika Anda tertarik atau penasaran, segera unduh split tape yang menarik ini. Direkomendasikan!

Enjoy!

Senin, 21 Februari 2011

Sharesprings Live @ House of Rotten Apple Surabaya (2008)



Salah satu gigs paling memorable yang pernah saya tonton. Mulai dari hujan deras yang sempat membuat pertunjukkan terhenti cukup lama (kira-kira 2 jam'an), bertemu teman baru, sampai rumah saya kebanjiran keesokan harinya, yang membuat beberapa benda favorit saya jadi sedikit rusak.

Saya masih ingat, band ini, Sharesprings, tampil sebagai pembuka di acara itu. Mereka hanya main bertiga saja. Drum, bass, dan vokal merangkap gitar. Salah satu gitarisnya ga bisa ikut, karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.

Saya sengaja bawa dari rumah kamera digital pocket merek Sony W-55, khusus untuk saya persiapkan bukan untuk memotret, melainkan untuk merekam video.. ah sungguh amatir haha. Dan bodohnya, karena kapasitas memori di kamera ini hanya 1 Giga, dan itupun sudah terisi lumayan banyak (sumpah saya lupa menghapus beberapa file / memindahkannya di komputer waktu di rumah). Ya jadinya saya harus bisa memprioritaskan, mana yang saya rekam, mana yang tidak. Dan jujur, salah satu alasan yang membuat saya hadir di gigs itu, adalah faktor Sharesprings. Walaupun band-band lain ga kalah oke sebetulnya. Dan saya lebih memilih merekam Sharesprings.

Oke, pertunjukkan dimulai. Sharesprings sebagai pembuka. Terlihat agak-agak gugup mereka waktu di awal-awal, walaupun setelah itu bisa lepas. Saya siap merekam. Dan kedua link yang saya taruh dibawah inilah hasilnya. Sebuah rekaman amatir, poor quality, haha.. maklum direkam di kamera pocket murahan. Tapi ya lumayan untuk sebuah dokumentasi. Ondjey!

Sharesprings - Fix Your Eyes On
Sharesprings - Jasmine

Selasa, 15 Februari 2011

Photograph : The Milo :: 21.02.2011


Ini seperti penantian yang panjang.

Salah satu album lokal yang paling saya tunggu untuk rekaman cakram padatnya. Walaupun versi mp3-nya sendiri sudah banyak beredar bagaikan gerakan bawah tanah. Tapi terasa kurang afdol kalau belum menimang bentuk fisiknya.

Saya termasuk salah satu fans mereka.

Dan saya rasa, saya tidak sabar menunggu rilisnya album ini.

15022011..pukul 20:24 WIB..dengan koneksi wifi gratis di kantor setelah ber-holiday seharian.

Sabtu, 12 Februari 2011

Brilliant at Breakfast - Being Verbose Is Easy Being Verbose Ain't Easy



Sejak pertama kali mendengar lagu demo mereka sekitar tahun 2008, saya termasuk orang yang menunggu untuk melihat band ini bisa menghasilkan sesuatu. Jika menghasilkan sesuatu diterjemahkan sebagai bisa merilis rekaman fisik. Maka tentu saja penantian saya terasa tidak sia-sia. Karena memang band ini baru saja merilis sebuah album yang bertajuk "Being Verbose Is Easy Being Verbose Ain't Easy". Sebuah album yang dikemas menarik secara keseluruhan.

Musiknya sendiri masih dalam ranah lingkup indiepop, twee, guitar pop, akustik, dan bahkan sedikit ada unsur folk, yang terdengar seperti perpaduan yang manis antara Three Berry Icecream, Laura Watling, Camera Obscura dan Brittle Stars. Dengan vokalis cewek yang mengingatkan saya pada karakter vokal Nina Persson (The Cardigans).

Ada 9 lagu plus 1 hidden track di album ini yang seperti menghadirkan suasana cerahnya cuaca di pagi hari, atau seperti menyusuri daerah pegunungan dengan pemandangan kanan kiri sawah yang membentang, walau terkadang juga seperti menghadirkan suasana minggu-minggu sore yang membuat kita malas melakukan apa saja selain bengong dan bermalas-malasan. Hmm.. terasa seperti menghadirkan mood yang berbeda namun masih berada di roots yang sama.

Band ini juga menghadirkan lirik bahasa inggris yang bagus (ya, benar2 bagus secara tata bahasa tentunya), walaupun ada 1 track yang berjudul seperti mengandung unsur lokal, "Gundala Putra Petir", tapi tetap menggunakan bahasa inggris juga.

Jika anda menyukai musik-musik khas indiepop twee dengan vokalis cewek dengan referensi band-band yang saya sebut diatas. Saya rasa anda wajib menyimak band yang sangat menarik ini. Dengan artwork dan packaging yang menarik, saya rasa menyisihkan uang anda 35ribu untuk membeli rekaman ini terasa tidak sia-sia. Direkomendasikan!

9/10

http://www.myspace.com/brilliantatbreakfastmusic
http://paperplanerecording.bandcamp.com
http://susyrecords.com

Selasa, 08 Februari 2011

The Radio Dept:: Passive Aggressive: Singles 2002 – 2010



Disc 1 :

1. Why won’t you talk about it?
2. Where damage isn’t already done
3. Annie laurie
4. Ewan
5. Pulling our weight
6. This past week
7. The worst taste in music
8. We made the team
9. Bachelor kisses
10. Freddie and the trojan horse
11. David
12. Heaven’s on fire
13. Never follow suit
14. The new improved hypocrisy

Disc 2 :

1. Liebling
2. We would fall against the tide
3. You and me then?
4. Peace of mind
5. TÃ¥get
6. Slottet
7. What you sell
8. Mad about the boy
9. Closing scene
10. Messy enough
11. The idle urban contemporaries
12. All about our love
13. On your side
14. The one

very limited edition (vynil) ! 

semoga saja kebagian.. amin.. :)


Sabtu, 05 Februari 2011

The Silent Love

Jika sebuah ungkapan atau curahan hati tidak bisa diungkapkan secara verbal kepada pujaan hati. Apa yang bisa dilakukan? Jika pertanyaan itu anda sodorkan kepada Ganesha MN (Funny Little Dream). Bisa jadi jawabannya adalah bikin lagu dan sebuah album. Dan The Silent Love adalah jawabannya. Sebuah proyek bermusik dari Ganesha, yang dari nama proyeknya saja sudah akan ketahuan bahwa itu sudah menggambarkan perasaan hatinya :).

Saat ini The Silent Love sudah mengeluarkan 1 EP yang dirilis via netlabel, inmyroom records, dengan judul "There’s Something I Need to Tell You". Ada 3 lagu di EP ini yang kental aroma indiepopnya, dengan Trembling Blue Stars, Nixon dan The Field Mice sebagai inspirasinya. Kombinasi yang manis antara bedroom pop minimalis dan lirik cinta yang terdengar tulus jujur dan juga polos.


Oh ya, The Silent Love juga baru saja mengcover lagu dari salah satu band yang menjadi inspirasinya, Trembling Blue Stars. Lagu yang dipilih untuk dimainkan ulang adalah "Nobody But You", yang diambil dari album Trembling Blue Stars yang berjudul "Her Handwriting". Sebuah lagu cover yang manis menurut saya. Penasaran? Segera nikmati link yang saya kasih dibawah ini. Enjoy!

Rabu, 02 Februari 2011

You Make Me Feel Like I'm Seventeen Again (templecloud #2)



01 - The Orange Peels - Something In You
02 - Pas/Cal - Poor Maude
03 - The Radio Dept. - We Climb The Wired Fences
04 - Would be Goods - Too Old
05 - Fitness Forever - Bacharach
06 - Edwin Moses - I'll Be Around
07 - Soft Pillow Kisses - I Was Right (Demo)
08 - Devine & Statton - Bizarre Love Triangle (New Order cover)
09 - Blueboy - Pretending to Be Someone Stronger
10 - My Little Airport - I Don't Know How to Download Good AV Like Iris Does
11 - The Shermans - Summer In Your Heart
12 - Watoo Watoo - For Awhile
13 - Papas Fritas - Far From An Answer
14 - The 6ths (with Katherine Whalen) - You You You You You
15 - Pastel Vespa - California Dreaming (The Mamas & The Papas cover)
16 - The Loch Ness Mouse - Marker Numbers


Whoooaaa rasa lega seperti membuncah setelah proses upload untuk mixtape ini selesai. Bukan apa-apa, karena saya membutuhkan waktu 3 hari untuk mencoba, mencoba dan mencoba mengunggah file ini ke mediafire. Sempat down, karena 2 hari yang lalu, proses unggah yang sudah berjalan 85 % tiba-tiba macet dan membuat angka kembali ke 1 %. Sangat menyebalkan memang.

Ini adalah mixtape kedua yang saya buat khusus untuk blog ini. Dengan tema yang mungkin anda baca dari judulnya saja, akan bisa menebak kalo mixtape ini memang tentang cinta (hahaha duh lagi-lagi..). Judul mixtape ini sendiri saya comot dari salah satu track di mixtape ini, yakni The 6ths - You You You You You. Sebuah judul mixtape yang terdengar agak norak ya?? Hahaha persetan. Memang cinta akan membuat seseorang menjadi norak. Bukan begitu?? :)

Ada 16 track di mixtape ini dengan rasa The Beach Boys'esque seperti The Loch Ness Mouse dan Pas/Cal, pop 60's seperti The Orange Peels, Fitness Forever, dan The Shermans, dreamy and sexy voice seperti Would Be Goods dan The 6ths. Ditambah 2 lagu cover Devine & Statton (New Order) dan Pastel Vespa (The Mamas & The Papas). Plus 1 lagu unreleased dari band favorit saya, Blueboy, dengan track yang berjudul Pretending to Be Someone Stronger. Stay Young!

You Make Me Feel Like I'm Seventeen Again

Sabtu, 29 Januari 2011

Monte Carlo - Summer in Vienna





Adalah sebuah proyek musik iseng-iseng dari 5 cowok dengan satu kesamaan minat yang sama, yakni indiepop. Personelnya sendiri gabungan dari 2 band indiepop yang sudah lumayan terkenal di scene, yakni Ballads of The Cliche dan Sweaters.

Dilihat dari tahun produksinya di sleeve cd, ini merupakan rekaman yang sudah lumayan cukup lama, yakni tahun 2008. Walaupun cdnya sendiri baru dirilis tahun 2010 kemarin oleh Lovely Records, dengan kemasan yang cukup menarik yakni 3" CD-R dengan artwork yang terlihat sangat keren menurut saya.

Ada 3 lagu di Ep ini yang kental aroma indiepop-nya. Dengan lagu pembuka C'est La Vie yang bernuansa akustik ala Blueboy dan Beaumont, dengan petikan gitar yang khas yang membuat saya seperti hanyut dalam buaian musim panas di Vienna (walaupun saya belum pernah kesana, haha).

Sementara 2 lagu lainnya, Every Single Star (Melanie) dan I Knew It bernuansa agak sama, yakni bernada jangly, twee, guitar pop tapi dengan sentuhan yang minimalis. Seperti perpaduan yang manis antara Belle and Sebastian, The Housemartins, The Smiths dan Days.

Dilihat secara keseluruhan, saya rasa ini adalah Ep yang menarik. Lagu, artwork, dan kemasan, semauanya sangat mendukung satu sama lain. Apalagi ini hanya dirilis terbatas oleh Lovely Records. Jadi, jika anda adalah penggemar rilisan fisik dan indiepop, tak ada salahnya anda kontak label mereka (ilovethefake@yahoo.com) dan berharap masih ada stoknya. Bisa jadi 10 atau 20 tahun lagi ini bisa jadi collectible item di scene indiepop lokal.

3/3

http://www.myspace.com/montecarloindonesia
http://www.myspace.com/lovelyrecordsindonesia

Rabu, 26 Januari 2011

Betapa Saya Begitu Bangga Pada Musisi Lokal Jaman Dulu (templecloud #1 mixtape)


01 - Dara Puspita - Pinokio
02 - Elly Kasim - Kudaku Lari
03 - Oslan Husein - Bengawan Solo
04 - Orkes Irama Lenso - Gelang Sipaku Gelang
05 - Emmy - Embun Pagi
06 - Adi & Endi - Balonku
07 - Panbers - Djakarta City Sound
08 - Benyamin Sueb - Superman
09 - Marlia - Badminton
10 - Kus Bersaudara - Si Kantjil
11 - The Hawaiian Senior - Nina Bobo
12 - The Rhytm Kings - Kasih Bersemi
13 - Ariesta Birawa - Minggu Pagi
14 - Adi - Markonah
15 - The Singers - Hand of 1000 Dances
16 - Koes Bersaudara - Poor Clown
17 - Rhoma Irama-Credite Title (instrumental)

Menemukan rekaman fisik dari band/musisi lokal era 50an s/d 70an sekarang, sangatlah tidak mudah. Kalaupun ada pasti harganya selangit. Coba tanyakan pada penggila rekaman fisik piringan hitam, untuk album Dara Puspita - Jang Pertama, Koes Plus (terutama vol.1 s/d 4), Koes Bersaudara - To the so called Guilties, Ariesta Bhirawa - Vol.1, The Singers, pasti rata-rata mereka akan menjawab, pasaran termurah berkisar pada harga 300 ribuan. Bahkan saya pernah melihat album Dara Puspita - Jang Pertama pernah dilelang di ebay, dengan nilai awal 200 dolar! Gilaaa! Bahkan saya rasa rilisan-rilisan Sarah Records pun tidak ada apa-apanya dibandingkan album Dara Puspita tersebut.

Mungkin anda bakal heran kenapa album-album lokal era 50an s/d 70an dihargai sebegitu mahalnya. Dan rata-rata peminatnya kebanyakan adalah orang luar negeri. Album-album seperti Jang Pertama, To the so called Guilties, Ariesta Bhirawa, Guruh Gypsy, Shark Move, Abbhama, dan bahkan Rhoma Irama diapresisasi sebegitu hebatnya oleh orang-orang sana. Bahkan beberapa diantaranya sudah dirilis ulang kembali dalam bentuk cd dan piringan hitam. Sebuah ironi.

Dan ini merupakan kompilasi atau mixtape pertama yang saya buat untuk blog ini. Judulnya "Betapa Saya Begitu Bangga Pada Musisi Lokal Jaman Dulu", mungkin menurut anda judul ini sedikit agak norak, walaupun sejujurnya ini datang dari lubuk hati saya yang paling dalam :)

Dari garage, blues, pop, cha-cha, latin, guitar pop, rock, psychedelic, dangdut blaxpoitation, 60's girl group, dan terserah anda menerjemahkannya sebagai apa. Dari Dara Puspita, Elly Kasim, Panbers, Benyamin, Koes Bersaudara, The Singers, sampai Rhoma Irama. Semoga anda menikmatinya seperti saya juga menikmatinya. Tabik!

Enjoy!

Senin, 24 Januari 2011

The Wellington



Sumpah, saya terharu melihat video ini. Terlihat sangat menyenangkan sekali, walaupun saya tidak ada di tempat tersebut. Tapi jujur, saya bisa menangkap aura yang tercipta disitu. Menyenangkan dan penuh kehangatan (terlalu berlebihan ya bahasanya?? hahahaha).

Konsep yg dibuat cukup menarik juga, yakni main band di sebuah ruangan kecil, atau bahkan itu sebuah kamar?? Dengan penonton yang semuanya teman sendiri. Dan semuanya seperti memiliki porsinya sendiri-sendiri. Full murni senang-senang!

Cuma 3 lagu yang dimainkan oleh The Wellington disitu dengan aroma indiepop, clean guitar, shoegaze, noise yg kuat di semua lagu. Dan saya rasa anda patut menyimak band yang sangat menarik ini.

Unduh dan tonton video live mereka disini. Enjoy!

foto juga diambil di http://still-iwonder.blogspot.com

Selasa, 18 Januari 2011

Humsikk - Look to The Rainbow (Astrud Gilberto Cover)



Menurut saya, ada 2 pilihan kemungkinan jika sebuah band/artis baru mendaur ulang atau membawakan sebuah lagu dari sebuah musisi yang sudah lumayan terkenal (mengcover lagu). Jatuhnya bisa jadi bagus sekali atau malah sebaliknya, jelek sekali. Walaupun ukuran keduanya bisa bersifat subyektif dan tergantung pada siapa yang menilainya. Tapi sekali lagi, itu merupakan pendapat saya pribadi.

Dan saya selalu tertarik pada band/artis yang mengcover lagu dari orang lain. Selalu ada sensasi tersendiri dikala mendengarnya.

Seperti juga sensasi yang ditawarkan oleh lagu ini. Lagu yang aslinya dibawakan oleh Astrud Gilberto (salah satu penyanyi cewek favorit saya, dari Brazil), yang berjudul "Look to The Rainbow", berhasil dicover dengan keren oleh Humsikk (solo project-nya Tyza, ex-Sharesprings). Gitar akustik, suara siulan di intro, duet vokal cowok cewek dengan gaya malas-malasan dengan sound yang mengawang-ngawang, plus sedikit tambahan sound di reffrain yg bunyinya mirip xylophone. Dan seperti direkam di sebuah ruangan kosong yang menggema (ah, saya tidak tahu hal-hal teknis semacam ini). Tapi sumpah! Output yang dihasilkan sangat keren menurut saya. Cocok didengarkan di malam hari menjelang tidur. Direkomendasikan!!

Humsikk - Look to The Rainbow (Astrud Gilberto Cover)

Jumat, 14 Januari 2011

Melting Bitches 3" CD-R + Fanzine (Hey005)



Whooa lagi-lagi Heyho! Records memberikan sebuah kejutan, sebuah katalog penutup yang manis di akhir tahun. Seolah mengindahkan semakin gencarnya netlabel, lesunya penjualan rekaman fisik dan meningkatnya penjualan musik secara digital. Mereka seolah menampar bahwa setidaknya rekaman fisik itu masih ada. Dan di katalog no.5 mereka ini, mereka merilis sebuah single yang dikemas dalam bentuk 3" CD-R dan plus bonus sebuah fanzine (inilah yang saya sebut dengan kejutan seperti di awal tadi). Dan jujur, saya masih takjub sampai sekarang.

Single ini sendiri hanya berisi 4 lagu dengan durasi total hanya 5:53. Tak ada lagu yang durasinya lebih dari 2 menit disini.

Well, sensasi yang saya rasakan ketika mendengarkan Melting Bitches sendiri seperti ketika saya mendengarkan rilisan-rilisan Slumberland Records, K Recods, Black Tambourine dan Beat Happening. Rekaman Lo-Fi, sound gitar yang terdengar mentah, gebukan drum yang monoton, dan gaya vocal yang terdengar seperti malas-malasan. Lagu favorit saya di album ini adalah I'm Drunk (How About You). Saya suka sound vokal disini, terdengar seperti mengawang-ngawang dengan intro drum yang mengingatkan saya pada The Aislers Set.

Jika anda adalah penyuka rekaman Lo-Fi, Slumberland Records, dan K Records, maka saya rasa anda wajib untuk menyimak band ini. Cuma sayangnya di CD-R ini mereka tidak mencantumkan informasi sama sekali tentang diri mereka sendiri. Maka jika anda penasaran, segera saja kontak dan order cd+fanzine ini ke Heyho! Records (heyho-records@hotmail.com). Karena Heyho! hanya merilis secara terbatas di setiap rilisannya.

4/4

Senin, 03 Januari 2011

Sometimes Always - ePop008



Menyenangkan sekali ketika pertama kali mendengarkan musik Sometimes Always. Berisik, minimalis, tapi manis. Seperti direkam di kamar pribadi dengan menggunakan tape recorder murahan, tapi output yang dikeluarkan justru keren jadinya.

Sometimes Always sendiri hanya one man show saja dari seseorang bernama Tyo yang berasal dari Jakarta. EP yang berisi 4 lagu (3 lagu + 1 bonus track), dengan salah satu lagu cover dari Sharespring yang berjudul Ivory Tower yang dimainkan secara ciamik oleh Sometimes Always. Dan untuk influencenya sendiri, Tyo banyak terinspirasi oleh Afraid of Stairs, The Tony Head Experience dan My Bloody Valentine (era2 awal mereka).

Penasaran? Langsung download saja EP mereka ini yang dirilis secara gratis oleh netlabel Eardrums Pop.
Keep noise! Enjoy!

4/4

Eardrums Pop
Sometimes Always - ePop008

Sabtu, 01 Januari 2011

Robert Cooper - If In Doubt

Fiuuh...tak terasa tahun sudah berganti. Seperti yang sudah-sudah, tidak ada yang spesial dan luar biasa yang terjadi dalam hari pergantian tahun kemarin. Surabaya gerimis, dan sementara saya yang memang tidak suka menikmati keramaian tahun baru di tengah kota, apalagi ada saudara dari luar kota yang datang ke Surabaya. Seolah menegaskan, bahwa saya tidak akan kemana-mana di malam tahun baru kemarin. Dan memang kumpul-kumpul bersama keluarga tercinta merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi.

Dan ini adalah posting pertama saya di tahun yang baru, 2011. Ya 2011 !! Tahun berlalu seolah begitu cepat, tak sadar saya bahwa ini sudah memasuki tahun 2011. Seolah baru kemarin saya lulus SMA. Seolah baru kemarin saya masuk kuliah. Seolah baru kemarin saya diwisuda, Seolah baru kemarin saya masih bersenang-senang tanpa memikirkan apa-apa. Seolah baru kemarin saya memasuki dunia kerja. Dan tentu masih banyak "seolah-seolah" lain yang mungkin akan panjang saya sebutkan disini.

Lho lho kok jadi malah curcol gini..haha.. Padahal saya ingin memposting tentang Robert Cooper. Oke, Robert Cooper sebelum bersolo karir adalah salah satu personil dari grup band The Steinbecks dan juga personil dari Pencil Tin. Yang saya tau, dia sudah menghasilkan 2 single dalam vynil 7" dan 1 full album. Sangat sulit untuk mencari full albumnya (dan sampai tulisan ini saya buat, saya masih mencarinya, barangkali ada yang punya?).

Dan lagu If In Doubt ini, terdapat dalam kompilasi VA - Library Records 1998 - 2003 rilisan dari Library Records. Sebuah label kecil dari Australia, yang sekarang sudah tidak eksis merilis rekaman lagi. Oke, daripada saya semakin lama bertele-telenya. Langsung nikmati saja link yang saya kasih di bawah ini. Enjoy!

Robert Cooper - If In Doubt