Sabtu, 28 Mei 2011

Blossom Diary - About The Poor Boy EP



Sebuah EP yang terlupa dari band lokal yang paling saya kagumi keberadaannya. Tanpa mengenal band ini, saya mungkin tidak akan mengenal dan juga (bahkan) tidak akan menggilai records label underrated yang legendaris, Sarah Records.

Sejak mengenal mereka dari kaset bertajuk self title yang bergambar hamparan ilalang itu, yang saya beli secara tidak sengaja di tahun 2003. Saya langsung jatuh hati seketika pada musik mereka. Walaupun ada teman saya yang menganggap itu album yang buruk. Vokal fals dan musik yang terdengar out of tune. Aah persetan pikir saya, yang penting saya menikmati, dan urusan beres. Karena kuping tidak bisa dibohongi. Saya terlanjur jatuh hati pada musik mereka disaat pertama kali mendengarkannya.

Dan lagi-lagi karena internet, beberapa waktu yang lalu saya berhasil mendapatkan cd EP mereka ini. Tentu saja jangan ditanya ekspresi saya dikala mendapatkannya. Jika norak adalah kata yang pas untuk menggambarkannya, saya dengan senang hati akan menerimanya. hehe.. :)

EP ini berisi 3 lagu yang terdengar jauh berbeda soundnya dibanding album pertama mereka. Jika di album pertama terdengar polos, maka di EP ini mereka terdengar agak sedikit keras dan bertenaga walaupun masih dalam ranah indiepop. Itu sangat terasa bila Anda mendengarkan track 1 yang berjudul sama dengan judul EP-nya "About The Poor Boy". Begitupun juga pada track nomor 2 yang berjudul "Four of Us" yang terdengar agak shoegaze dan dreamy. Dan ini adalah lagu yang paling saya suka di EP ini.

Track ke-3 atau yang terakhir, merupakan re-interpretasi ulang dari kelompok yang menamakan diri mereka Tomorrow People Ensemble, seperti versi remix dari mereka. Yang terdengar seperti gabungan jazz, free-improv, elektronik dan juga dream pop. Sangat terdengar jauh sound yang dihasilkan dari lagu aslinya, tapi tetap terdengar keren menurut saya.

Saya rasa EP ini patut Anda cari keberadaannya bagi Anda yang suka Blossom Diary. Karena EP ini adalah EP terakhir yang mereka rilis sampai akhirnya mereka hilang entah kemana. Sangat direkomendasikan bagi pecinta rilisan POP! lokal.

3/3

2 komentar: